Minggu, 13 November 2016

IKATAN KIMIA


Konsep dasar ikatan kimia antar atom didasari oleh adanya segolongan unsur yang memiliki kestabilan sangat tinggi, sehingga sukar bersenyawa atau bereaksi. Unsur-unsur tersebut adalah golongan Gas Mulia (VIII A).

Tabel Konfigurasi Elektron Gas Mulia
Nama Unsur
Lambang Unsur
No. Atom
Konfigurasi Elektron
Elektron Valensi
Helium
He
2
2
2
Neon
Ne
10
2, 8
8
Argon
Ar
18
2, 8, 8
8
Kripton
Kr
36
2, 8, 18, 8
8
Xenon
Xe
54
2, 8, 18, 18, 8
8
Radon
Rn
86
2, 8, 18, 32, 18, 8
8

Unsur golongan gas mulia bersifat stabil karena memiliki konfigurasi elektron penuh, yakni 8 elektron pada kulit terluar (memenuhi kaidah oktet), kecuali helium dengan 2 elektron pada kulit terluar (kaidah duplet). Sedangkan, atom-atom unsur lain dapat mencapai kestabilan dengan membentuk ikatan yang disebut ikatan kimia, yang dapat terjadi berdasarkan serah terima atau pemasangan elektron.

Kecenderungan atom-atom unsur untuk memenuhi kaidah oktet/duplet:
a)      Melepas elektron terluar sehingga menjadi ion positif (kation)
11Na        : 2, 8, 1            melepas 1 elektron ion Na+
4Be         : 2, 2                melepas 2 elektron ion Be2+

b)      Menerima elektron dari luar sehingga menjadi ion negatif (anion)
7N        : 2, 5                menarik 3 elektron ion N3-
8O        : 2, 6                menarik 2 elektron ion O2-

Untuk mempermudah pemahaman tentang terjadinya serah terima elektron maka dibuatlah suatu struktur yang disebut struktur Lewis. Struktur Lewis merupakan lambang atom yang disertai dengan elektron valensinya. Dimana elektron valensi suatu atom dilambangkan dengan tanda titik (.) atau tanda silang kecil (x). 
Contoh:
9F         : 2, 7
11Na     : 2, 8, 1
4B        : 2, 2

15P        : 2, 8, 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar